FAKTANASIONAL.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan pertanian modern, teknologi hidroponik, kepada 30 orang petani dan penyuluh pertanian lingkup Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi yang berkunjung ke BBPP Lembang, Selasa (5/11/2024).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan jika pemerintah saat ini tengah bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern.

“Kami sedang membangun pertanian modern dan sekarang kita tengah memulai pekerjaan di beberapa wilayah,” sebut Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam konsep pertanian modern, membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.

“Saat ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern,” jelasnya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat menerima rombongan mengatakan, BBPP Lembang memiliki sarana pembelajaran peserta yaitu Inkubator Agribisnis.

“Di Inkubator Agribisnis ini aneka tanaman kami budidayakan baik secara konvensional maupun menggunakan teknologi smart farming,” jelasnya.

Pada kegiatan kunjungan dan pembelajaran ini, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi budidaya pertanian memberikan materi tentang teknologi hidroponik. Peserta diberikan wawasan tentang sistem-sistem pada budidaya tanaman secara hidroponik yang diterapkan di BBPP Lembang.

Sistem-sistemnya adalah aeroponik, irigasi tetes, Deep Flow Technique (DFT), Nutrient Film Technique (NFT), dan wick system. Disampaikan juga komoditas pertanian yang cocok untuk dibudidayakan dengan sistem-sistem tersebut.

Widyaiswara juga memberikan penjelasan tentang nutrisi utama pada budidaya secara hidroponik, yaitu nutrisi AB mix.

Dijelaskan proses pelarutannya, dosis dan waktu pemberian nutrisi sehingga menghasilkan tanaman yang berkualitas baik saat panen tiba.

Sementara itu, widyaiswara lainnya memberikan materi tentang panen dan pascapanen komoditas pertanian.

Panen dan pascapanen menjadi salah satu tahapan budidaya tanaman yang penting dan merupakan kegiatan akhir dari budidaya tanaman.

Panen dan pascapanen yang tepat maka akan dapat memenuhi kebutuhan pasar, meningkatkan daya saing, mengurangi sampah, menjaga kualitas, kesegaran dan nutrisi tanaman serta menghemat energi.

Selanjutnya, rombongan diajak ke Inkubator Agribisnis (IA) BBPP Lembang.

Petugas sarana dan prasarana menjelaskan alur budidaya sayuran pakcoy sistem DFT, diantaranya sistem pemberian nutrisi AB Mix dan kegiatan panen pascapanen pakcoy hingga proses pemasarannya ke berbagai segmentasi pasar.

Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, didampingi petugas sarana dan prasarana menjelaskan proses pengolahan hasil komoditas pertanian dari jagung.

Pengolahan hasil pertanian ini dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian, yaitu pembuatan es krim berbahan dasar jagung.

Peserta diberikan penjelasan alat dan bahan pembuatan es krim jagung yang cukup mudah dan murah.

Mereka langsung mempraktikkan tahapan demi tahapan pengolahan hasil jagung menjadi es krim yang gurih dan lezat dan dapat menghasilkan keuntungan berlipat. (yoko/che)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top